Kamis, 03 Juli 2008

story

reff:"Ku ingin kau slalu disini........menemani saat sepiku,ku ingin kau ada disini.......menemani saat sendiriku"
Damai rasa hati ini,saat kau disisiku.....damai rasa hati ini..........saat kau bersamaku.
Dan malam membawamu pergi,tuk lepas kerinduan ini.
Dan malam membawamu pergi,pergi jauh dariku..........(penggalan lagu rinduku padamu)
Aku adalah seorang pria dengan umur 32th.Aku tinggal didesa kecil yang sangat jauh dari kota,desa yang indah dengan pantainya dan angin yang berhembus kencang.Aku bukanlah orang yang berkacamata tebal, dengan kemeja yang rapi dimasukan dalam ikat pinggang kulitnya. Penampilanku sedikit berantakan tapi sopan,dan aku dulu sedikit nakal yang tak perduli segala aturan. dan tentu saja selalu mempunyai masalah dalam kehidupan. Aku ada usaha kecil2lan yang ku bangun bersama mantan kekasihku,BTW: dia seorang wanita yang sangat perhatian,sabar dan menyayangiku,itu sih menurutku.....aku gak tau kalau menurut segi pandang dia. Ini cerita kan miliku. Dan yang pasti satu,aku mencintainya. Kita berdua dipertemukan dipantai ini, saat liburan. Aku dipertemukan dan dikenalkan oleh temanku. Saat itu aku tak terlalu melihatnya,dan menurutku dia biasa aja. Mungkin tak secantik teman2nya,bahkan aku tidak tau kalau dia bakal jadi jodohku. Tapi itulah cinta.....sekarang bagiku tidak ada orang yang secantik dia(love is blind)waktu itu usiaku baru 21th dan dia 18th,kita berpacaran cukup lama. Kadang aku teringat saat kita bercanda dipasir pinggir pantai,dia sering memukul,dan mencubit dadaku untuk melepas kegemasannya padaku. "maklum" aku dulu lucu dan imut sih,he he....pernah suatu saat sehabis aku jalan dengannya aku merasakan sakit di seluruh tubuhku,aku pun membuka baju ku didepan cermin,semua badanku biru2 bekas cubitan. Tapi aku cukup bahagia dan cinta.setelah dia lulus sekolah dia meninggalkan ku untuk bekerja di luar kota. Dan kita jarang bertemu,"maklum orang desa gak ada tu kuliah2an". Hingga suatu hari dia mau dijodohkan dengan seorang pilihan kakaknya,"kaya siti nurbaya aja ya" saat itu aku sedang nongkrong bersama teman2ku. dia datang menghampiriku sambil menangis. Aku jadi bingung sekaligus malu. Aku tak tau harus berbuat apa. Dan aku pun cuma bisa pasrah mendengarkan cerita dia,dan ku serahkan semua keputusan padanya. "Apa yang terjadi terjadilah" kaya lagu aja ya. Lalu dengan hati yang hancur aku pun pergi dari desaku untuk bekerja di kota. Aku merasa dengan kepergianku aku akan sanggup untuk melupakannya. Dan ini kesalahan pertamaku,aku terlalu memaksakan diri tanpa harus berjuang menyangkal takdirku. Aku merasa aku lemah sebagai seorang laki laki. Harusnya aku tetap disana dan berjuang mempertahankanya. Kadang yang kurasakan,betapa kecewanya kamu dengan keputusanku ini. Dikota aku mulai masuk kedalam pergaulan yang awut2an,dan 90% kehidupanku berubah. Aku sering mabuk, kediskotik, dan bahkan memakai narkoba. "ngedrak habis deh" Aku merasa hidup akan lebih bahagia dengan begini. Dan aku merasa bebas dari segala masalah yang ku alami. Tanpa aku merasa bahwa aku adalah orang yang lemah dimata dunia. Aku rindu pantaiku,aku rindu desaku,dan aku rindu bersamamu. Suatu hari aku bertemu seorang gadis,saat itu aku mabuk berat. Dia memapahku dan membawaku kerumahnya. Merawat dan membasuh mukaku. membuat aku semakin teringat masa saat2 bersamamu. aku tak kuat menahan rasa rindu ini. Aku bersandar dibahunya dan terus memanggil2 namamu,"yah kesemapatan" saat betapa tersiksanya aku harus jauh darimu. Tiba2 aku terkejut dengan sikap gadis itu yang memeluk erat tubuhku. dan aku baru sadar kalau gadis itu adalah kamu. Dan kami pun hanya terdiam sambil terus berpelukan hingga pagi. Dia bercerita tentang perjodohannya yang dibatalkan karena dia masuk rumah sakit gara2 over dosis yang sengaja dilakukan untuk mengakhiri hidupnya. Betapa aku merasa bersalah mendengarkan cerita dia. Dan dia sekarang bertambah dewasa dengan dandanan yang sedikit berubah membuat aku tidak mengenalinya. Dia bertambah cantik dan mempesona. Dan betapa sayangnya dia kepadaku hingga dia mencariku dan menemukanku disini. Tapi semua tetap saja tidak merubah kehidupanku,tetap saja dugem dan doyan mabuk. Malahan dia sekarang menemaniku kemanapun aku pergi. Dengan perlahan dia menuntunku,dengan sabar dia membimbingku. Hingga kita sekarang mempunyai usaha kecil2lan di desa. Hingga suatu hari aku harus mengerti tentang kehidupan. Bahwa kehidupan di dunia ini kita dituntut untuk bekerja untuk hidup yang lebih...lebih....dan lebih. Walau bagaimanapun manusia tidak akan merasa puas dengan apa yang mereka punya. Akhirnya aku berpamitan untuk keluar kota untu mendapatkan kehidupan yang lebih layak lagi. Aku pun menyerahkan usaha itu padanya,karena kita yang membangunnya bersama2. Seiring waktu berjalan semakin kita dipisahkan dengan jarak yang jauh diantara kita. Hingga kita pun kehilangan komunikasi karena kesibukan kita masing2. Hingga suatu saat aku harus menerima kenyataan bahwa semakin bertambahnya umur kita semakin berpikir tentang pernikahan. Dan kesalahan keduaku adalah aku tak pernah berpikir akan hal itu. Mungkin aku terlalu asik dengan kesenangan saat ini. dan mungkin kamu malu mengatakannya karena kodratmu sebagai wanita. Selama ini aku kenal kamu orang yang sabar dan tak terlalu banyak menuntut. hingga setelah lebih dari 2th kita tak bertemu aku datang kerumahmu. Terlihat agak sedikit berantakan sih rumahmu. Dan sepertinya habis ada acara. Dan betapa senangya aku bertemu denganmu. Dia tetap seperti dulu bercanda dan tetap senang melihatku. Terlihat kebahagiaan dari wajahnya. Tatap mata yang berkaca kaca seakan menangis bahagia bertemu denganku. Dan bahkan dia sempat berkata bahwa dia senang jika aku mau membawanya bersertaku. Dan tiba2 dia berlari masuk kedalam kamarnya. Hingga adiknya keluar dan bertemu denganku,dan dia menjelaskan bahwa baru kemarin dia selesai melangsungkan pernikahan. dan adiknya menyerahkan usaha yang telah dia jalankan kepadaku. Karna dia akan meninggalkan desa ini. Mungkin akan lebih baik jika harus selalu melihatku dan membuat sakit hatinya. Betapa hancurnya hatiku saat itu,mungkin badai sunami lah yang mampu menggambarkan semua itu. Aku kehilangan kata dan tak mampu untuk memikirkannya. Seandainya seminggu aku datang lebih awal apakah semuanya akan baik2 saja. ya....itulah kehidupan,membuatku sadar bahwa cinta dan kehidupan nyata sangatlah berbeda. Cinta yang telah kita rajut dari awal belum tentu kita tau akhirnya. "Kehidupan" kadang ada yang ditinggalkan kadang kita harus meninggalkan. Cukup dengan lagu aku mampu utaraka kerinduan hatiku. Cukup dengan menatap pantai aku mengingatmu. Hingga waktu berlalu......pantaiku akan selalu mengingatkanku padamu. Wajah ceriamu selalu menjadi jalan dalam tiap langkahku. dan begitulah hari yang kulalui. Tanpa ku tau apa yang akan terjadi nanti. Di desa ini aku lalui hari2 ku,dan satu hal yang selalu membuat lega hatiku,berdiri menatap indahnya mata hari sore dari bukit diatas pantai. Di pantai ini sekarang ramai orang datang,apa lagi saat musim liburan. Suatu hari aku bermaksud naik keatas bukit dimana aku sering menghabiskan sore disana. Dari atas bukit kita bisa memendang lautan lepas dan merasakan tiupan angin yang kencang di seluruh tubuhmu. Hari itu begitu ramai karena liburan lulus2an sekolah. Aku melihat ada sekelompok anak sma naik keatas bukit. Aku berjalan dibelakangnya,tiba2 seorang dari mereka terpeleset. Cepat2 aku menolongnya. Untung gue cepat,kl telat kan jatuh. Gilanya mereka malah menertawakanku. Gak taunya mereka sekongkol ngerjain aku. Pake pura2 lagi. Malu deh aku jadinya,mana gue panik lagi. dan banyak cewek2 lagi. Orang tua dikerjain. Sesampainya diatas aku terkejut dengan tingkah mereka. 5 orang gadis sma duduk2 sambil menghisap rokok. Dasar anak sekarang,bergaulnya kelewatan. Saat aku melintas di depan mereka, mereka memanggilku dan mengajak berkenalan. he he...."biar umurku 32 masih laku aja" mana gue tau kalau mereka cuma meminta aku iringin pake gitar karena saat itu aku bawa gitar. Untuk ngerayain kelulusan mereka,biar seru gitu katanya. Dan mereka asik bernyanyi dengan iringan gitar yang aku mainkan. Enak nih cowok sendiri dikelilingin 5orang gadis abg yang manis2, pake foto2 lagi.Dan akhirnya kita berteman dan saling bertukar no hp,hari gini gitu lho. Tukang sayur tempat gue aja punya hp. Agar mereka suatu saat kalau kesini lagi bisa call gue untuk temenin. Diantara mereka ada satu cewek yang sangat pendiam,tapi suka tersenyum. Dan senyumnya enak lho dilihatnya.dia sih sedikit tertutup orangnya. Dan sesekali kita nyanyikan lagu yg sedih dia selalu bernyanyi dengan mata yang berkaca2. gue merasa matanya indah saat berkaca2,benar2 anak yang terindah yang pernah ku lihat. Semua dari espresi wajahnya menggambarkan keindahan yang susah untuk di ucapakan. Saat sore tiba aku memberanikan diri untuk mengajaknya jalan,dan dia menerima ajakanku. aku biasa ajak dia ketempat diaman aku biasa menghabiskan sore. Karang yang tinggi dan curam menghadap lautan,dan dibawah ombak begitu keras menghantam. "Bentangkanlah tanganmu dan tariklah nafas seiring ombak yang berderu,tarik nafas dalam2 dan rasakan lembutnya angin yang kau keluarka menyatu dengan angin lautan,dia akan meniup tubuhmu dan membuang segala masalahmu. dan sejuknya akan membersihkan otakmu" sungguh menyenagka bagiku menatap lautan luas dari puncak ketinggian. Apa lagi saat pikiran kita kacau. Akhirnya dia bisa sedikit tertawa dan lega setelah melakukannya. Dan hari hampir malam merekapun berpamitan. Ya hari ini cukup lumayan aku sedikit terhibur oleh mereka. Hari pun berlalu,dan aku melaluinya dengan keadaanku yang lalu. Hingga suatu hari mereka kembali berkunjung kepantai ini. Merakapun mengundangku untuk menemani mereka,"profesi tambahan nih jadi gaet" disini ada beberapa pantai yang khusus dibuat wisata. Tapi tidak begitu ramai karena jarak yang ditrmpuh sangat jauh dari kota, Dan jalan yang terlalu sulit untuk dilalui. Kali ini mereka bermaksud merayakan keberhasilannya masuk universitas. Menurutku mereka cukup lumayan,dari keluarga yang berada dan punya mobil. Meraka bermaksut menginap dipantai ini,mereka minta aku untuk mencarikan kayu bakar dan ikan laut,"enak ya,pasti pada laper nih.....he...he....." saat itu udara begitu dingin dan anginnya kencang. kita pun saling terbuka satu sama lain,bahkan mereka bermaksud mengajakku jalan2 kekota suatu hari nanti,"he he gengsi dong" Memang mereka kelihatanya agak nakal. Buktinya mereka sering kediskotik,karokean,dan dunia dugem yang lain. Pergaulan dikota memang cenderung bebas. Dan kita pun melewatkan malam sambil bernyanyi dan bercerita tentang cerita2 konyol yg pernah dialami. Betapa gembiranya saat itu hingga mereka bertanya tentang aku atau pacarku. Yang membuatku kembali sedih dan terdiam....memang sih aku merasa dia sudah bahagia dengan keluarganya yang baru. Dan kelihatanya aku gak pantas untuk selalu memikirkannya. btw,dia sudah jadi punya orang. Dan mendengar ceritaku mereka malah menertawakanku,ya memang anak2 mereka gak tau dan hanya tau kesenangannya aja dalam cinta....bahkan mereka gak berpikir suatu saat mereka akan dihadapkan pada pernikahan dan punya anak. Dan akupun berjalan2 dipantai untuk sekedar menghindar dari tertawaan mereka. Aku mulai merasakan kehadirannya dalam pikiranku. Dan diiringi gitar aku menyanyikan lagu yang ku buat saat ku memikirkannya. Kadang aku bertanya,adilkah ini saat aku harus terus memikirkan dia yg sudah bahagia disisi suaminya. Dan betapa lama aku merasakan kehadirannya disisiku selama ini. Begitu lamanya aku bersamanya hingga saat ini aku masih belum sanggup untuk melupakannya. Tanpa kusadari gadis waktu itu ada dibelakangku dan mendengarkan semua ucapanku. Tapi kelihatannya dia terlalu sungkan untuk menggangguku dalam situasiku saat ini. dan akhirnya dia memilih pergi,dan tak lama aku pun bergabung dengan mereka kembali. Dan kami pun bernyanyi2 sambil membakar ikan. Dan saat asik kita bernyanyi kadang mataku bertemu pandang dengan gadis itu. Rupanya dia memperhatikan aku dari tadi. sesekali aku mengajak dia untuk bernyayi bersama dan dia hanya tersenyum. Kelihatannya ada sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya. Tiba2 dia mengajukku untuk naik bukit yang waktu itu. tapi karna malam dan jalan sudah tak terlihat lagi aku pun cuma mengajaknya menyusuri pinggir pantai. Sesekali aku melihat pandangan matanya kosong melihat ketengah lautan. Benar2 gadis kecil yang penuh misteri. "Disinilah aku selalu menghabiskan waktu senggangku. Aku selalu menaruh semua masalahku dipinggir pantai dan membiarkan ombak membawanya ketengah lautan. Juga dalam isi hatiku,aku selalu mengeluarkannya sambil berteriak agar hembusan angin malam yang menyapunya seiring gelombang. Begitu juga denganmu,taruhlah masalahmu di pinggir pantai,dan berikan teriakan...dari isi hatimu pada angin lautan. Maka sepulangnya dari sini semua akan lebih baik kau rasakan. Memang setiap kehidupan akan begitu susah dilalui,begitu susah dijalani. kadang manusia dihadapkan pada liku kehidupan yang bahkan tak sanggup untuk dihadapinya". hingga dia menceritakan kehidupan yang dijalaninya tanpa seorang ibu,dia anak tunggal,dan sekarang dia hanya tinggal berdua dengan ayahnya. Ayahnya terlalu sibuk dengansegala urusannya,hingga kasih sayang yang tidak dia dapatkan dalam keluarga. Memang berat rasanya tinggal disekitar orang yang tidak memperdulikan kita. Ya kehidupan,memang kita dihadapkan pada kenyataan harus meninggalkan atau ditinggalkan. Dan yang harus kita pikirkan bagaimana cara kita menjalaninya. Lalu aku coba hibur dia dengan mengacak2 rambutnya. Ha...ha....kalau begini tuhan pasti tau kalau kamu baru stress dan mengabulkan doa2mu. lalu dia mulai tertawa. huh....lega deh aku bisa keluarkan.....kata dia menghela nafas. Sebegitu leganya sampai dia bisa tersenyum lebar. Dan semenjak itu dia sering datang kepantai walau meski tanpa temannya. Kadang dia datang sendiri dan menemani aku melihat matahari sore.aku sudah mengangap dia teman sekaligus adikku. krn umur dia baru 20th. Kita sering bercanda dan dia banyak dia banyak bercerita tentang kejadian2 yang dialaminya. Hingga suatu hari saking asiknya kita bercanda kau memukul dan mencubit dadaku. tingkah laku yang membuat aku teringat masa lalu. Gadis yang dulunya diam berubah menjadi periang dan manja. Kenapa aku harus samakan dia............Kenapa perhatianku terus tertuju padanya............Kenapa aku merasa bahagia dengannya.............Apa aku telah jatuh cinta padanya??????Bahkan sampai sekarang aku tak tau apa yang ada dipikirannya. Muangkin dia merindukan profil seorang kakak atau bahkan bapak. Dan kenapa aku cinta padanya,dia hanya anak kecil dan sikapku ini malah akan membuatnya kecewa. Aku takut membuat dia sedih,dan aku sudah merasa senang dengan keadaan yang seperti ini. Umurku dan dia sangatlah berbeda jauh. Dan sungguh tidak mungkin dia bisa menerimaku. Aku sih gak mau berfikir macam2 tentang itu. Dia adalah adikku dan aku bahagia denganmu. Hingga suatu hari saat kita duduk dipinggir pantai dia berkata padaku,bahwa dia ingin lebih lama bersamaku,dan sambil memelukku dia bilang tidak ingin kehilanganku. Aku jadi tambah bingung dan pikiran ku kacau saat itu. Memang benar2 gadis kecil yang penuh misteri. Aku bingung apa yang ada dipikiran dia saat itu,yah...kali aja dia benar2 menganggap aku sebagai keluarganya. Dan sekarang dia sering menginap di penginapan pantai dikarenakan jarak yang jauh dan membuat capek. dan tiap tengah malam kita sering duduk diteras penginapan untuk sekedar mencari udara segar, minum kopi dan menghisap rokok. Kadang sepanjang malam kita hanya diam sambil melamun tanpa terucap sepatah katapun. Kadang itu bisa membuat kita merasa nyaman. Semakin seringnya kita bersama,hingga saat dia pulang aku merasa berat untuk ditinggalkan. Dia selalu memanggilku biola,aku memanggil dia musik. Karena menurut dia orang tua adalah biola,dikarenakan suaranya yang pelan dan lebih mengena apa yang dia sampaikan. dan musik adalah anak muda yang menyampaikan sesuatu dengan emosinya dan suara yang komplit dan alur yang menggebu2. ya lucu sih,tapi kita saling panggil dengan sebutan itu. hari ini sangat cerah,aku duduk dipantai sambil menyusun batu karang membentuk jantung hati diatas pasir. Dan kita berdua duduk ditengahnya,"inilah hidup,dan kita terletak diantara cinta,kita ada ditengahnya dan kita hanya sebagian kecil darinya. Karena cinta kita mempunyai semangat untuk hidup,dan karena cinta juga kita bisa mengakhiri hidup ini. Dia pun menatapku,hatiku bergetar dan aku terdiam. Lalu tiba2 dia tertawa melihatku,dasar anak2 gue kirain tau apa yang ku sampaikan. Aku tak tau perasaan dia terhadapku,dan anggapan dia etrhadapku,dan sampai sekarang itu masih menjadi tanda tanya. Memang sedikit narzis memikirkan itu. Suatu hari dia naik keatas bukit sendirian dan aku tetap dibawah asik dengan gitarku. Dari atas dia berteriak2 memanggilku. Dia merentangkan tangannya dan berteriak seiring angin yang menghembus tubuhnya. Betapa senangnya dia diatas sana sambil membuat tulisan dibatu karang. Dia berusaha memberi tau tulisannya dari atas sana kepadaku,tp karena sangat jauh aku pun tak bisa melihat tulisan itu. Aku pun cuma tersenyum melihat tingkahnya yang lucu.